REPARASI DAUN
DAN TONGKAT KEMUDI KAPAL
GILANG MAULANA DIPASY ALAM
150210027
Maulanagilang08@gmail.com
ABSTRAK
Reparasi daun dan tongkat
kemudi kapal adalah proses perbaikian pada daun dan tongkat kemudi dengan cara
di poles mengunakan mesin bubut khusus fungsi daun dan tongkat kemudi adalah
untuk bergerak dan mengarahkan kapal. Daun kemudi kapal ( Rudder ) adalah alat untuk mengubah arah gerak kapal
dengan mengubah arah arus cairan yang mengakibatkan perubahan arah pada kapal,
kemudi ditempatkan di ujung belakang lambung kapal/buritan di belakang baling -
baling digerakkan secara mekanis .
untuk ukuran kemudi tidak boleh terlalu besar atau terlalu kecil. bila terlalu besar mengakitbatkab hambatan, tetapi kalau terlalu kecil mengakibatkan kapal kehilangan kendali khususnya pada kecepatan rendah. besarnya disesuaikan dengan ukuran kapal kecepatannya, bentuk lambung kapal serta penenempatan kemudi. penempatan kemudi biasanya di belakang propeller, sehingga arus yang ditimbulkan dari gerakkan propeller dapat dimanfaatkan oleh kemudi dengan mengubah gaya yang bekerja pada kapal .
untuk ukuran kemudi tidak boleh terlalu besar atau terlalu kecil. bila terlalu besar mengakitbatkab hambatan, tetapi kalau terlalu kecil mengakibatkan kapal kehilangan kendali khususnya pada kecepatan rendah. besarnya disesuaikan dengan ukuran kapal kecepatannya, bentuk lambung kapal serta penenempatan kemudi. penempatan kemudi biasanya di belakang propeller, sehingga arus yang ditimbulkan dari gerakkan propeller dapat dimanfaatkan oleh kemudi dengan mengubah gaya yang bekerja pada kapal .
Kata
kunci : -daun dan
tongkat kemudi kapal
PENDAHULUAN
Latar
belakang
Kemudi kapal merupakan suatu alat kapal yang digunakan untuk mengubah dan menentukan arah gerak kapal, baik arah lurus
maupun belok kapal, Kemudi kapal ditempatkan diujung belakang lambung kapal
atau buritan di belakang propeller atau baling-baling kapal. Prinsip kerja kemudi
kapal yaitu dengan mengubah arah arus cairan yang mengakibatkan perubahan arah
kapal. cara kerja kemudi kapal yaitu kemudi digerakkan secara mekanis atau
hidrolik dari anjungan dengan menggerakkan roda kemudi atau rudder.
Ukuran kemudi kapal harus direncanakan sedemikian rupa sehingga dapat
memunhi persyaratan yang berlaku, bila terlalu besar mengakibatkan hambatan
tetapi kalau terlalu kecil mengakibatkan kapal kehilangan kendali
khususnya pada kecepatan rendah. Besarnya disesuaikan dengan ukuran kapal,
jenis kapal, kecepatan kapal, bentuk lambung kapal serta penempatan kemudi.
Penempatan kemudi biasanya di belakang propeler, sehingga arus yang
ditimbulkan propeler dapat dimanfaatkan oleh kemudi untuk mengubah gaya yang
bekerja pada kapal dengan lebih baik.
Rumusan masalah
a.
Bagaimana cara
memasang daun kemudi
b.
Bagaimana cara
memasang tongkat kemudi
Tujuan
Untuk mengetahui cara mereparasi daun dan tongkat kemudi
kapal dengan benar. Bahwa daun dan tongkat kemudi kapal dapat di reparasi tanpa
harus mengganti dengan yang baru jika rusak parah. Dari situ kita bisa mempelajari
tentang merawat kapal dengan baik dan benar.
LANDASAN TEORI
2.1 penelitian yang sebelumnya
Seperti diketahui bahwa ada
beberapa jenis kemudi yang lazim dipakai bila dilihat dari letak poros nya ada
3 macam yaitu:
a. Kemudi Biasa
b. Kemudi Berimbang
c. Kemudi Semi Berimbang
Sedang bila dilihat dari bentuk penempatan daun kemudi ada 3 macam yaitu:
a.
Kemudi Duduk
b.
Kemudi Menggantung
c.
Kemudi SetengahMenggantung
Bila dilihat dari konstruksi daun kemudi ada 2 macam,
yaitu:
a.
Daun Kemudi Dengan
Konstruksi Pelat Tunggal
b.
Daun Kemudi Dengan
Konstruksi Pelat Ganda
2.2 teori yang
digunakanan
Sistem Kemudi Kapal
Kemudi
kapal merupakan suatu alat kapal yang digunakan untuk mengubah dan
menentukan arah gerak kapal,
baik arah lurus maupun belok kapal, Kemudi kapal ditempatkan diujung belakang
lambung kapal atau buritan di belakang propeller atau baling-baling kapal.
Prinsip kerja kemudi kapal yaitu dengan mengubah arah arus cairan yang
mengakibatkan perubahan arah kapal. cara kerja kemudi kapal yaitu kemudi
digerakkan secara mekanis atau hidrolik dari anjungan dengan menggerakkan roda
kemudi atau rudder.
Ukuran kemudi kapal harus
direncanakan sedemikian rupa sehingga dapat memunhi persyaratan yang berlaku,
bila terlalu besar mengakibatkan hambatan tetapi kalau terlalu kecil
mengakibatkan kapal kehilangan kendali khususnya pada kecepatan rendah.
Besarnya disesuaikan dengan ukuran kapal, jenis kapal, kecepatan kapal, bentuk
lambung kapal serta penempatan kemudi. Penempatan kemudi biasanya di belakang
propeler, sehingga arus yang ditimbulkan propeler dapat dimanfaatkan oleh
kemudi untuk mengubah gaya yang bekerja pada kapal dengan lebih baik. meningat
peranan kemudi kapal yang sangat penting, persyaratan kemudi kapal menurut solas yaitu sebagai berikut :
a. Persyaratan
kemudi kapal untuk kapal cargo
Kapal – kapal harus dilengkapi
dengan perangkat kemudi induk ( utama ) dan perangkat kemudi bantu yang
memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah. Perangkat kemudi utama
harus berkekuatan yang layak dan cukup untuk mengemudikan kapal pada kecepatan
ekonomis maksimum. Perangkat kemudi utama dan poros kemudi harus di pasang sedemikian rupa sehingga pada
kecepatan mundur maksimum tidak mengalami kerusakan Perangkat kemudi
bantu harus mempunyai kekuatan yang layak dan cukup untuk mengemudikan kapal
pada kecepatan sekedar untuk dapat berlayar dan dipakai dengan segera dalam keadaan
darurat. Kedudukan kemudi yang tepat pada kapal tenaga harus terlihat di
stasiun pengemudi utama ( kamar kemudi anjungan ).
b. Persyaran
kemudi kapal untuk kapal penumpang
Perangkat kemudi induk harus
mampu memutar daun kemudi dari kedudukan 350 di satu sisi sampai ke kedudukan
350 disisi lain selagi kapal berjalan maju dengan kecepatan ekonomis maksimum. Daun kemudi kapal harus dapat
diputar dari kedudukan 350 disalah satu sisi ke kedudukan 350 disisi yang lain
dalam waktu 28 detik pada kecepatan ekonomis maksimum. Perangkat kemudi bantu kapal harus dapat
digerakkan dengan tenaga dimana pemerintah mensyaratkan bahwa garis tengah poros kemudi pada posisi celaga
berukuran lebih 9’’ ( 228,6 mm ). Jika unit tenaga perangkat kemudi induk
dan sambungan – sambungannya di pasang secara rangkap yang memenuhi persyaratan
yang ditetapkan oleh Pemerintah, dan masing – masing unit tenaga itu dapat
membuat perangkat kemudi kapal sesuai dengan syarat – syarat paragraf
Jika pemerintah mensyaratkan suatu poros kemudi kapal yang garis tengahnya pada
posisi celaga lebih dari 9” (228,6 mm) harus dilengkapi pengemudi pengganti.
c.
Konstruksi kemudi kapal
Daun
kemudi kapal
terletak 100% di belakang poros putarnya. Diberi kerangka untuk penguat daun
kemudi kapal Selalu dilengkapi dengan kokot jantan ( Pintle ) dan kokot betina
( Gudgeon ) Daun kemudi dan poros kemudi yang saling dihubungkan
dengan sebuah kopling Poros kemudi atas, baut penutup, baut kemudi biasa
dan baut cembung putar (Taats) Pada linggi kemudi terdapat Nok kemudi
(Rudderstock) agar daun kemudi pada waktu di putar tidak melewati batas
maksimum cikar 350 Di dalam kopling kemudi terdapat baji yang gunanya
untuk menahan dan membantu baut – baut kopling Kemudi kapal Berimbang adalah Kemudi yang daun kemudinya
sebagian berada di belakang poros putar dan sebagian kecil berada di depan
poros putarnya. Pada kemudi berimbang penuh 25 – 30 % bagian daun kemudi berada
di depan poros putar, sedang sisanya berada di belakang poros putar. Pada
kemudi semi berimbang bagian daun kemudi yang berada di depan poros putar lebih
kecil dari 20.
jenis-jenis kemudi kapal
a. jenis kemudi kapal kapal
sangatlah banyak, yaitu sebagai berikut :
b. jenis kemudi kapal dengan linggi kemudi
c. jenis kemudi kapal Spade
rudder
d. jenis kemudi kapal Semi-spade rudder
e. jenis kemudi kapal Active rudder
Kemudi biasa ialah kemudi yang seluruh daun kemudinya berada dibelakang
poros putar. Yang terdiri dari pelat tunggal atau ganda. Kemudi biasa pelat
tunggal konstruksinya terdiri dari pelat tunggal saja dan pelat ganda, kontruksi daun kemudinya terdiri dari lembaran berganda dimana kedua ujungnya
dihubungkan satu sama lain sehingga didalamnya terbentuk rongga. Kerangka
kemudi biasa dapat terbuat dari baja tempa atau pelat yang di las, kemudi pelat
ganda kedua sisinya di tutupi pelat – pelat sehingga ditengahnya berbentuk rongga.
Roda Kemudi Kapal
Roda kemudi
kapal merupakan perangkat untuk mengarahkan arah kapal. Roda kemudi pada awalnya
dibuat dari kayu, dengan diameter sekitar 50 sampai 100 cm, sekarang roda
kemudi semakin kecil karena dihubungkan dengan kemudi (rudder) secara hidrolik ataupun elektronik. Dan
dengan perangkat CPU dapat digunakan pilot otomatis, dimana CPU mengumpulkan
informasi lokasi kapal melalui GPS, arah angin dan arah arus dapat mengarahkan
kapal ke tujuan dengan tepat.


Untuk jelasnya pada gambar tersebut telah ditunjukkan
beberapa macam keadaan kemudi tersebut di atas yang digambarkan secara garis
besarnya pada kejadian di kapal, banyak kita dapati baik pada kemudi duduk
maupun menggantung, peristiwa penempatan daun kemudi dan konstruksi daun kemudi
seperti pada gambar yang telah di tunjukan di muka berikut ini pada gambar diatas di perlihatkan sebuah contoh gambar
kemudi duduk,dengan penempatan daun kemudi biasa, dan terbuat dari konstruksi
pelat ganda, beserta poros kemudi yang dihubungkan dengan daun kemudi dengan
memakai flens datar.Seperti diketahui,bahwa rumah bantalan (housing) atas dan
tengah biasanya terbuat dari besi cor,sedang bantalannya sendiri ada beberapa
jenis material yang biasa di pakai,misalnya :bronze,kayu pok,baja atau material
lain yang di setujui untuk tongkat kemudi,ada yang terbuat dari material baja
dengan tegangan tarik antara 41 sampai 61 kg/cm2 , atau terbuat dari baja tahan
karat stainless steel tentang ukuran diameter tongkat kemudi, bantalan, kopling
kemudi, tebal daun kemudi dan sebagainya, dapat di hitung dalam buku peraturan
kelas.Pada gambar diatas diperlihatkan kopling kemudi tipe horizontal,
pengikatan flens kopling digunakan baut pas yang jumlah minimummnya adalah 6
buah, sedang tebal masing-masing flens tidak boleh kurang dari garis tengah
laut pengikatnya. Dalam keadaan biasa, flens kopling kemudi biasanya ditutup dengan cement,
agar terlindungi dari reaksi dengan air asin. Selain itu pada pengikat mur baut
ini biasanya dipasang pula mur baut tersebut.Kerusakan yang terjadi pada
instalasi kemudi setelah kapal beroperasi dalam beberapa tahun, biasanya
terdapat di beberapa bagian, misalnya pada tongkat kemudi atau pada bantalan
bronzenya, atau pada daerah pintle di bagian bawah kemudi.Pada setiap kapal
yang baik dok, selalu di lakukan pemeriksaan kelonggaran antara tongkat dan
pintle kemudi terhadap masing-masing bantalannya. Pemeriksaan kelonggaran
antara tongkat dan pintu kemudi pemeriksaan ini di maksudkan, bila kelonggaran
antara poros dengan bantalan sudah di luar batas-batas yang diperbolehkan ,
maka harus dilakukan perbaikan –perbaikan . kelonggaran yang besar, diakibatkan
karena kerusakan pada tongkat kemudi atau pada bantalannya. Kerusakannya pada
tongkat kemudi biasanya di karenakan terjadinya gesekan terhadap bantalannya,
peristiwa korosi air laut, atau karena hal-hal lain, misalnya terjadi benturan
keras di bawah air sehingga kemudi menjadi bengkok.
Pada peristiwa kerusakan tongkat kemudi karena aus dalam
gesekannya dengan bantalan dan akibat korosi, pelaksanaan perbaikannya adalah
sebagai berikut:
Setelah tongkat kemudi dicabut menggunakan takel kemudian
dinaikan ke mesin bubut untuk dibubut agar diketahui diameter minimun yang
masih ada. Bila ternyata paling tidak sama atau masih lebih besar dari diameter
tongkat kemudi minimun yang diperkenankan, maka pada tempat tersebut dapat
dilas, kemudian dilakukan proses annealing.
Proses annealing adalah suatu proses pemanasan dari suatu
zat atau material secara merata sampai temperatur ± 600°c, kemudian dibiarkan
dingin pelan-pelan mencapai suhu normal udara. Tujuan proses annealing adalah
untuk menghilangkan timbulnya internal strees yang masih tersisa akibat telah
dilakukannya proses pengelasan. Setelah menjalani proses annealing, baru kemudian
tongkat kemudi dibubut sesuai ukuran yang di kehendaki.
Biasanya pada tempat bantalan, diameter tongkat kemudi
diperbesar secukupnya, hal ini memudahkan dalam pekerjaan reparasi untuk dapat
mengetahui langsung diameter minimum tongkat kemudi.
Untuk reparasi bantalan yang terbuat dari bronze, bila
setengah pengukuran diameter ternyata sudah oval dan tidak bulat lagi, maka
dapat dibubut agar bulat kembali,asal ketebalan minimum yang diperkenankan dari
bantalan masih memenuhi.
METODE PENELITIAN
Pelaksanaan Praktek Bongkar daun Kemudi
Dalam pelaksanaan prakerin saat ini akan
dijelaskan beberapa hal tentang pembongkaran daun kemudi, dan yang perlu
dipersiapkan dalam langkah kerja berikut antara lain :
4.1.1
Peralatan yang dipakai
untuk melepas daun kemudi kapal:
a.
Kunci ring pas 40
b.
Hammer 1 kg
c.
Bettel
d.
Takel 3 ton x 5 meter
e.
Brander
Alat keselamata
kerja
a.
Helm Keselamatan
Berfungsi
sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung.
b.
Kaca Mata Pengaman
|
Berfungsi sebagai pelindung mata ketika
bekerja (misalnya mengelas).
c.
Masker
Berfungsi
sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan kualitas
udara buruk (misal berdebu, beracun, dsb).
d.
Sarung Tangan
Seperti
sepatu biasa, tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet tebal
dan kuat. Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa kaki karena
tertimpa benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia.
e.
Sepatu Karet
Berfungsi
sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur.
Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau
berat, benda panas, cairan kimia,
Melepas Dan Memasang Kemudi Kapal
Melepas Daun
Kemudi:
Proses
pengerjaan :
a.
kemudi
di cikar kiri kanan dan di tahan dengan table lambung.
b.
Bongkar
baut dan flens koplink.
c.
kwadran
kemudi dilepas di angkat dan di ganjal dengan menggunakan kayu.
d.
baja di
buka.
e.
baut
kemudi dan baut penutup di buk/dilepas.
f.
kencangkan
tali pada block penahan
g.
kemudian
di dorong dari bawah sebelum kemudi di coba sebaliknya
Memasang Daun Kemudi
Sebelum dipasang pada tempatnya, daun kemudi terlebih
dahulu di periksa apakah masih layak pakai atau tidak, jika sudah tidak layak
apakah harus diganti atau hanya perlu diperbaiki saja.
Proses pengerjaan :
a.
Rakit
dan pasang 2 kupingan (bul-bul) pada
buritan kapal dan 2 buah lagi pada sisi kanan dan kiri daun kemudi.
b.
Pasang
kembali takel pada masing-masing kupingan.
c.
Tempatkan
poros kemudi pada lubang sole piece dan posisikan daun kemudi tetap tegak.
d.
Rakit
kembali baut-baut yang terdapat pada flens poros dan kencangkan dengan
menggunakan kunci momen dengan ukuran yang telah disesuaikan
e.
Rekatkan
dengan menggunakan las pelat pada masing-masing barisan baut flens kemudi kiri
dan kanan.
f.
Pasang kwadran pada
poros kemudi jika keras menggunakan pompa hydrolis
g.
Pasang pack remes
beserta penekannya
HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian daun kemudi kapal yaitu daun kemudi tentunya akan menjadi
bagus tidak terlihat rusak yang awalnya mempunyai lubang karena platnya sudah
haus atau sudah menipis, setelah ditutup atau di tambal dengan plat yang baru
dengan cara di las daun tampak lebih baik.
Untuk hasil penelitian tongkat kemudi kapal yaitu sebelum tongkat kemudi
kapal di reparasi banyak tongkat kemudi yang mempunyai kerak dan dapat
menghambat kapal untuk bergerak karena tongkat kemudi berfungsi sebagai
penggerak daun kemudi. setelah di reparasi, dengan cara di poles dengan
menggunakan mesin bubut khusus tongkat kemudi bisa di gunakan kembali dan tidak
menghambat kapal untuk bergerak.
Jadi, kapal harus ada pengecekan dari sistem, badan kapal, dan lain lain
apabila tidak ada pengecekan maka kapal tersebut akan tenggelam karena tidak
pernah mengecek atau mereparasi kapal tersebut. Jika kapal tidak di cek atau
tidak pernah direparasi kapal itu tidak mendapatkan ijin berlayar karena kapal
yang tidak memenuhi standard. Maksimal pengecekan kapal atau mereparasi kapal
itu 6 bulan sekali agar kapal tetap prima dan dapat ijin berlayar. Agar daun
kemudi tidak mudah aus tau berkarat, sebaikknya dalam proses pembuatan daun
kemudi, untuk bagian atas diberi baut pengisian sedang untuk bagian bawah
diberi baut pembuangan. Hal ini dimaksudkan agar pada saat pembuatan daun
kemudi dipikirkan cara pemberian pelumas berupa cairan minyak pelumas bekas.
Masuknya minyak pelumas bekas dari atas, sedang pengeluarannya dilaksanakan
setelah cairan minyak pelumas betul-betul sudah berata pada dinding dalam pelat
kemudi.
KESIMPULAN
Kerusakan rudder stock yang paling banyak
dijumpai adalah adanya keausan yang ditimbulkan di bantalan rudder, aus yang
terjadi pada bantaan rudder dikarenakan adanya gesekan dua material yang
berbeda. Bahan rudder stock dari kuningan sedangkan bantalan rudder terbuat
dari metal, salah satu dari bahan tersebut dipastikan akan mengalami keausan.
Pada rudder yang mengalami keausan dilakukan proses annealing yaitu suatu
proses pemanasan dari suatu zat atau material secara merata sampai temperatur ±
600°c, kemudian dibiarkan dingin pelan-pelan mencapai suhu normal udara. Tujuan
proses annealing adalah untuk menghilangkan timbulnya internal strees yang
masih tersisa akibat telah dilakukannya proses pengelasan. Setelah menjalani
proses annealing, baru kemudian tongkat kemudi dibubut sesuai ukuran yang di
kehendaki.
DAFTAR PUSTAKA
Maulana
gilang, 2014. Laporan praktik kerja industri, smk kal 2 surabaya, surabaya 2014
No comments:
Post a Comment