Sunday, November 29, 2015

artikel daun dan tongkat kemudi kapal

REPARASI DAUN DAN TONGKAT KEMUDI KAPAL

GILANG MAULANA DIPASY ALAM
150210027
Maulanagilang08@gmail.com





ABSTRAK

Reparasi daun dan tongkat kemudi kapal adalah proses perbaikian pada daun dan tongkat kemudi dengan cara di poles mengunakan mesin bubut khusus fungsi daun dan tongkat kemudi adalah untuk bergerak dan mengarahkan kapal. Daun kemudi kapal ( Rudder ) adalah alat untuk mengubah arah gerak kapal dengan mengubah arah arus cairan yang mengakibatkan perubahan arah pada kapal, kemudi ditempatkan di ujung belakang lambung kapal/buritan di belakang baling - baling digerakkan secara mekanis .
     untuk ukuran kemudi tidak boleh terlalu besar atau terlalu kecil. bila terlalu besar mengakitbatkab hambatan, tetapi kalau terlalu kecil mengakibatkan kapal kehilangan kendali khususnya pada kecepatan rendah. besarnya disesuaikan dengan ukuran kapal kecepatannya, bentuk lambung kapal serta penenempatan kemudi. penempatan kemudi biasanya di belakang propeller, sehingga arus yang ditimbulkan dari gerakkan propeller dapat dimanfaatkan oleh kemudi dengan mengubah gaya yang bekerja pada kapal
.

Kata kunci :     -daun dan tongkat kemudi kapal






PENDAHULUAN
Latar belakang
Kemudi kapal merupakan suatu alat kapal yang digunakan untuk mengubah dan menentukan arah gerak kapal, baik arah lurus maupun belok kapal, Kemudi kapal ditempatkan diujung belakang lambung kapal atau buritan di belakang propeller atau baling-baling kapal. Prinsip kerja kemudi kapal yaitu dengan mengubah arah arus cairan yang mengakibatkan perubahan arah kapal. cara kerja kemudi kapal yaitu kemudi digerakkan secara mekanis atau hidrolik dari anjungan dengan menggerakkan roda kemudi atau rudder.
Ukuran kemudi kapal harus direncanakan sedemikian rupa sehingga dapat memunhi persyaratan yang berlaku, bila terlalu besar mengakibatkan hambatan tetapi  kalau terlalu kecil mengakibatkan kapal kehilangan kendali khususnya pada kecepatan rendah. Besarnya disesuaikan dengan ukuran kapal, jenis kapal, kecepatan kapal, bentuk lambung kapal serta penempatan kemudi. Penempatan kemudi biasanya di belakang propeler,  sehingga arus yang ditimbulkan propeler dapat dimanfaatkan oleh kemudi untuk mengubah gaya yang bekerja pada kapal dengan lebih baik.

Rumusan masalah

a.       Bagaimana cara memasang daun kemudi
b.      Bagaimana cara memasang tongkat kemudi

Tujuan

Untuk mengetahui cara mereparasi daun dan tongkat kemudi kapal dengan benar. Bahwa daun dan tongkat kemudi kapal dapat di reparasi tanpa harus mengganti dengan yang baru jika rusak parah. Dari situ kita bisa mempelajari tentang merawat kapal dengan baik dan benar.

LANDASAN TEORI
2.1 penelitian yang sebelumnya
Seperti diketahui bahwa ada beberapa jenis kemudi yang lazim dipakai bila dilihat dari letak poros nya ada 3 macam yaitu:
a.       Kemudi Biasa
b.      Kemudi Berimbang
c.       Kemudi Semi Berimbang
Sedang bila dilihat dari bentuk penempatan daun kemudi ada 3 macam yaitu:
a.       Kemudi Duduk
b.      Kemudi Menggantung
c.       Kemudi SetengahMenggantung
Bila dilihat dari konstruksi daun kemudi ada 2 macam, yaitu:
a.       Daun Kemudi Dengan Konstruksi Pelat Tunggal
b.      Daun Kemudi Dengan Konstruksi Pelat Ganda
2.2  teori yang digunakanan
Sistem Kemudi Kapal
Kemudi kapal merupakan suatu alat kapal yang digunakan untuk mengubah dan menentukan arah gerak kapal, baik arah lurus maupun belok kapal, Kemudi kapal ditempatkan diujung belakang lambung kapal atau buritan di belakang propeller atau baling-baling kapal. Prinsip kerja kemudi kapal yaitu dengan mengubah arah arus cairan yang mengakibatkan perubahan arah kapal. cara kerja kemudi kapal yaitu kemudi digerakkan secara mekanis atau hidrolik dari anjungan dengan menggerakkan roda kemudi atau rudder.
Ukuran kemudi kapal harus direncanakan sedemikian rupa sehingga dapat memunhi persyaratan yang berlaku, bila terlalu besar mengakibatkan hambatan tetapi  kalau terlalu kecil mengakibatkan kapal kehilangan kendali khususnya pada kecepatan rendah. Besarnya disesuaikan dengan ukuran kapal, jenis kapal, kecepatan kapal, bentuk lambung kapal serta penempatan kemudi. Penempatan kemudi biasanya di belakang propeler,  sehingga arus yang ditimbulkan propeler dapat dimanfaatkan oleh kemudi untuk mengubah gaya yang bekerja pada kapal dengan lebih baik. meningat peranan kemudi kapal yang sangat penting, persyaratan kemudi kapal menurut solas yaitu sebagai berikut :
a.    Persyaratan kemudi kapal untuk kapal cargo
Kapal – kapal harus dilengkapi dengan perangkat kemudi induk ( utama ) dan perangkat kemudi bantu yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah. Perangkat kemudi utama harus berkekuatan yang layak dan cukup untuk mengemudikan kapal pada kecepatan ekonomis maksimum. Perangkat kemudi utama dan poros kemudi harus di pasang sedemikian rupa sehingga pada kecepatan mundur maksimum tidak mengalami kerusakan  Perangkat kemudi bantu harus mempunyai kekuatan yang layak dan cukup untuk mengemudikan kapal pada kecepatan sekedar untuk dapat berlayar dan dipakai dengan segera dalam keadaan darurat.  Kedudukan kemudi yang tepat pada kapal tenaga harus terlihat di stasiun pengemudi utama ( kamar kemudi anjungan ).
b.    Persyaran kemudi kapal untuk kapal penumpang
Perangkat kemudi induk harus mampu memutar daun kemudi dari kedudukan 350 di satu sisi sampai ke kedudukan 350 disisi lain selagi kapal berjalan maju dengan kecepatan ekonomis maksimum. Daun kemudi kapal harus dapat diputar dari kedudukan 350 disalah satu sisi ke kedudukan 350 disisi yang lain dalam waktu 28 detik pada kecepatan ekonomis maksimum.  Perangkat kemudi bantu kapal harus dapat digerakkan dengan tenaga dimana pemerintah mensyaratkan bahwa garis tengah poros kemudi pada posisi celaga berukuran lebih 9’’ ( 228,6 mm ).  Jika unit tenaga perangkat kemudi induk dan sambungan – sambungannya di pasang secara rangkap yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Pemerintah, dan masing – masing unit tenaga itu dapat membuat perangkat kemudi kapal sesuai dengan syarat – syarat paragraf  Jika pemerintah mensyaratkan suatu poros kemudi kapal yang garis tengahnya pada posisi celaga lebih dari 9” (228,6 mm) harus dilengkapi pengemudi pengganti.


c.       Konstruksi kemudi kapal
Daun kemudi kapal terletak 100% di belakang poros putarnya. Diberi kerangka untuk penguat daun kemudi kapal Selalu dilengkapi dengan kokot jantan ( Pintle ) dan kokot betina ( Gudgeon )  Daun kemudi dan poros kemudi yang saling dihubungkan dengan sebuah kopling  Poros kemudi atas, baut penutup, baut kemudi biasa dan baut cembung putar (Taats)  Pada linggi kemudi terdapat Nok kemudi (Rudderstock) agar daun kemudi pada waktu di putar tidak melewati batas maksimum cikar 350  Di dalam kopling kemudi terdapat baji yang gunanya untuk menahan dan membantu baut – baut kopling Kemudi kapal Berimbang adalah Kemudi yang daun kemudinya sebagian berada di belakang poros putar dan sebagian kecil berada di depan poros putarnya. Pada kemudi berimbang penuh 25 – 30 % bagian daun kemudi berada di depan poros putar, sedang sisanya berada di belakang poros putar. Pada kemudi semi berimbang bagian daun kemudi yang berada di depan poros putar lebih kecil dari 20.
jenis-jenis kemudi kapal
a.    jenis kemudi kapal kapal sangatlah banyak, yaitu sebagai berikut :
b.    jenis kemudi kapal dengan linggi kemudi
c.    jenis kemudi kapal Spade rudder
d.   jenis kemudi kapal Semi-spade rudder
e.    jenis kemudi kapal Active rudder
Kemudi biasa ialah kemudi yang seluruh daun kemudinya berada dibelakang poros putar. Yang terdiri dari pelat tunggal atau ganda. Kemudi biasa pelat tunggal konstruksinya terdiri dari pelat tunggal saja dan pelat ganda, kontruksi daun kemudinya terdiri dari lembaran berganda dimana kedua ujungnya dihubungkan satu sama lain sehingga didalamnya terbentuk rongga. Kerangka kemudi biasa dapat terbuat dari baja tempa atau pelat yang di las, kemudi pelat ganda kedua sisinya di tutupi pelat – pelat sehingga ditengahnya berbentuk rongga.
Roda Kemudi Kapal
Roda kemudi kapal merupakan perangkat untuk mengarahkan arah kapal. Roda kemudi pada awalnya dibuat dari kayu, dengan diameter sekitar 50 sampai 100 cm, sekarang roda kemudi semakin kecil karena dihubungkan dengan kemudi (rudder)  secara hidrolik ataupun elektronik. Dan dengan perangkat CPU dapat digunakan pilot otomatis, dimana CPU mengumpulkan informasi lokasi kapal melalui GPS, arah angin dan arah arus dapat mengarahkan kapal ke tujuan dengan tepat.
Di kapal-kapal modern roda kemudi kapal diganti dengan suatu joy stick yang dihubungkan secara remote ke perangkat elektro-mekanik atau elektro-hydrolik untuk menggerakan kemudi/rudder. Posisi kemudi ditampilkan pada layar monitor.








images (1).jpg












Untuk jelasnya pada gambar tersebut telah ditunjukkan beberapa macam keadaan kemudi tersebut di atas yang digambarkan secara garis besarnya pada kejadian di kapal, banyak kita dapati baik pada kemudi duduk maupun menggantung, peristiwa penempatan daun kemudi dan konstruksi daun kemudi seperti pada gambar yang telah di tunjukan di muka berikut ini pada gambar  diatas di perlihatkan sebuah contoh gambar kemudi duduk,dengan penempatan daun kemudi biasa, dan terbuat dari konstruksi pelat ganda, beserta poros kemudi yang dihubungkan dengan daun kemudi dengan memakai flens datar.Seperti diketahui,bahwa rumah bantalan (housing) atas dan tengah biasanya terbuat dari besi cor,sedang bantalannya sendiri ada beberapa jenis material yang biasa di pakai,misalnya :bronze,kayu pok,baja atau material lain yang di setujui untuk tongkat kemudi,ada yang terbuat dari material baja dengan tegangan tarik antara 41 sampai 61 kg/cm2 , atau terbuat dari baja tahan karat stainless steel tentang ukuran diameter tongkat kemudi, bantalan, kopling kemudi, tebal daun kemudi dan sebagainya, dapat di hitung dalam buku peraturan kelas.Pada gambar diatas diperlihatkan kopling kemudi tipe horizontal, pengikatan flens kopling digunakan baut pas yang jumlah minimummnya adalah 6 buah, sedang tebal masing-masing flens tidak boleh kurang dari garis tengah laut pengikatnya. Dalam keadaan biasa, flens kopling kemudi biasanya ditutup dengan cement, agar terlindungi dari reaksi dengan air asin. Selain itu pada pengikat mur baut ini biasanya dipasang pula mur baut tersebut.Kerusakan yang terjadi pada instalasi kemudi setelah kapal beroperasi dalam beberapa tahun, biasanya terdapat di beberapa bagian, misalnya pada tongkat kemudi atau pada bantalan bronzenya, atau pada daerah pintle di bagian bawah kemudi.Pada setiap kapal yang baik dok, selalu di lakukan pemeriksaan kelonggaran antara tongkat dan pintle kemudi terhadap masing-masing bantalannya. Pemeriksaan kelonggaran antara tongkat dan pintu kemudi pemeriksaan ini di maksudkan, bila kelonggaran antara poros dengan bantalan sudah di luar batas-batas yang diperbolehkan , maka harus dilakukan perbaikan –perbaikan . kelonggaran yang besar, diakibatkan karena kerusakan pada tongkat kemudi atau pada bantalannya. Kerusakannya pada tongkat kemudi biasanya di karenakan terjadinya gesekan terhadap bantalannya, peristiwa korosi air laut, atau karena hal-hal lain, misalnya terjadi benturan keras di bawah air sehingga kemudi menjadi bengkok.
Pada peristiwa kerusakan tongkat kemudi karena aus dalam gesekannya dengan bantalan dan akibat korosi, pelaksanaan perbaikannya adalah sebagai berikut:
Setelah tongkat kemudi dicabut menggunakan takel kemudian dinaikan ke mesin bubut untuk dibubut agar diketahui diameter minimun yang masih ada. Bila ternyata paling tidak sama atau masih lebih besar dari diameter tongkat kemudi minimun yang diperkenankan, maka pada tempat tersebut dapat dilas, kemudian dilakukan proses annealing.
Proses annealing adalah suatu proses pemanasan dari suatu zat atau material secara merata sampai temperatur ± 600°c, kemudian dibiarkan dingin pelan-pelan mencapai suhu normal udara. Tujuan proses annealing adalah untuk menghilangkan timbulnya internal strees yang masih tersisa akibat telah dilakukannya proses pengelasan. Setelah menjalani proses annealing, baru kemudian tongkat kemudi dibubut sesuai ukuran yang di kehendaki.
Biasanya pada tempat bantalan, diameter tongkat kemudi diperbesar secukupnya, hal ini memudahkan dalam pekerjaan reparasi untuk dapat mengetahui langsung diameter minimum tongkat kemudi. Untuk reparasi bantalan yang terbuat dari bronze, bila setengah pengukuran diameter ternyata sudah oval dan tidak bulat lagi, maka dapat dibubut agar bulat kembali,asal ketebalan minimum yang diperkenankan dari bantalan masih memenuhi.































METODE PENELITIAN
Pelaksanaan Praktek Bongkar daun Kemudi
Dalam pelaksanaan prakerin saat ini akan dijelaskan beberapa hal tentang pembongkaran daun kemudi, dan yang perlu dipersiapkan dalam langkah kerja berikut antara lain :
4.1.1        Peralatan yang dipakai untuk melepas daun kemudi kapal:
a.       Kunci ring pas 40
b.      Hammer 1 kg
c.       Bettel
d.      Takel  3 ton x 5 meter
e.       Brander
Alat keselamata kerja
a.       Helm Keselamatan
Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung.
b.      Kaca Mata Pengaman

 
Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas).
c.       Masker
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan kualitas udara buruk (misal berdebu, beracun, dsb).
d.      Sarung Tangan
Seperti sepatu biasa, tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet tebal dan kuat. Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa kaki karena tertimpa benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia.
e.       Sepatu Karet
Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia,


Melepas Dan Memasang Kemudi Kapal
Melepas Daun Kemudi:
Proses pengerjaan :
a.       kemudi di cikar kiri kanan dan di tahan dengan table lambung.
b.      Bongkar baut dan flens koplink.
c.       kwadran kemudi dilepas di angkat dan di ganjal dengan menggunakan kayu.
d.      baja di buka.
e.       baut kemudi dan baut penutup di buk/dilepas.
f.       kencangkan tali pada block penahan
g.      kemudian di dorong dari bawah sebelum kemudi di coba sebaliknya


Memasang Daun Kemudi
Sebelum dipasang pada tempatnya, daun kemudi terlebih dahulu di periksa apakah masih layak pakai atau tidak, jika sudah tidak layak apakah harus diganti atau hanya perlu diperbaiki saja.
Proses pengerjaan :
a.       Rakit dan pasang  2 kupingan (bul-bul) pada buritan kapal dan 2 buah lagi pada sisi kanan dan kiri daun kemudi.
b.      Pasang kembali takel pada masing-masing kupingan.
c.       Tempatkan poros kemudi pada lubang sole piece dan posisikan daun kemudi tetap tegak.
d.      Rakit kembali baut-baut yang terdapat pada flens poros dan kencangkan dengan menggunakan kunci momen dengan ukuran yang telah disesuaikan
e.       Rekatkan dengan menggunakan las pelat pada masing-masing barisan baut flens kemudi kiri dan kanan.
f.       Pasang kwadran pada poros kemudi jika keras menggunakan pompa hydrolis
g.      Pasang pack remes beserta penekannya



HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian daun kemudi kapal yaitu daun kemudi tentunya akan menjadi bagus tidak terlihat rusak yang awalnya mempunyai lubang karena platnya sudah haus atau sudah menipis, setelah ditutup atau di tambal dengan plat yang baru dengan cara di las daun tampak lebih baik.
Untuk hasil penelitian tongkat kemudi kapal yaitu sebelum tongkat kemudi kapal di reparasi banyak tongkat kemudi yang mempunyai kerak dan dapat menghambat kapal untuk bergerak karena tongkat kemudi berfungsi sebagai penggerak daun kemudi. setelah di reparasi, dengan cara di poles dengan menggunakan mesin bubut khusus tongkat kemudi bisa di gunakan kembali dan tidak menghambat kapal untuk bergerak.
Jadi, kapal harus ada pengecekan dari sistem, badan kapal, dan lain lain apabila tidak ada pengecekan maka kapal tersebut akan tenggelam karena tidak pernah mengecek atau mereparasi kapal tersebut. Jika kapal tidak di cek atau tidak pernah direparasi kapal itu tidak mendapatkan ijin berlayar karena kapal yang tidak memenuhi standard. Maksimal pengecekan kapal atau mereparasi kapal itu 6 bulan sekali agar kapal tetap prima dan dapat ijin berlayar. Agar daun kemudi tidak mudah aus tau berkarat, sebaikknya dalam proses pembuatan daun kemudi, untuk bagian atas diberi baut pengisian sedang untuk bagian bawah diberi baut pembuangan. Hal ini dimaksudkan agar pada saat pembuatan daun kemudi dipikirkan cara pemberian pelumas berupa cairan minyak pelumas bekas. Masuknya minyak pelumas bekas dari atas, sedang pengeluarannya dilaksanakan setelah cairan minyak pelumas betul-betul sudah berata pada dinding dalam pelat kemudi.


KESIMPULAN

Kerusakan rudder stock yang paling banyak dijumpai adalah adanya keausan yang ditimbulkan di bantalan rudder, aus yang terjadi pada bantaan rudder dikarenakan adanya gesekan dua material yang berbeda. Bahan rudder stock dari kuningan sedangkan bantalan rudder terbuat dari metal, salah satu dari bahan tersebut dipastikan akan mengalami keausan. Pada rudder yang mengalami keausan dilakukan proses annealing yaitu suatu proses pemanasan dari suatu zat atau material secara merata sampai temperatur ± 600°c, kemudian dibiarkan dingin pelan-pelan mencapai suhu normal udara. Tujuan proses annealing adalah untuk menghilangkan timbulnya internal strees yang masih tersisa akibat telah dilakukannya proses pengelasan. Setelah menjalani proses annealing, baru kemudian tongkat kemudi dibubut sesuai ukuran yang di kehendaki.











DAFTAR PUSTAKA

Maulana gilang, 2014. Laporan praktik kerja industri, smk kal 2 surabaya, surabaya 2014

No comments:

Post a Comment